RSS

Don't be alone, do it something :D

Kita  mulai dari nol…
Saya tetap pada prinsip awal :D
Dekat tidak pakai rasa, hati, dan perasaan…
Tapi mohon maaf jika terkadang tidak profesional!
Butuh waktu untuk jadi benar-benar pro pada suatu karakter…

CERPEN : Jojo malu jadi pengamen

CERPEN
JOJO MALU JADI PENGAMEN

Aku keluar dari kamar kecil yang terlihat tua dan usang. Hatiku begitu perih saat melihat Ayah yang terbaring lemas tanpa daya. Aku bingung dan harus bagaimana begitu melihat keluargaku yang serba kekurangan ini. Aku duduk di beranda rumahku yang terbilang cukup sederhana. Termenung lama dan tersadarkan oleh wajah Ibu yang tiba-tiba muncul didepanku.
“Jo, boleh Ibu bicara” Tanya ibu lembut padaku.
“Boleh kok buk”jawabku singkat.
“Jojo…kamu tau kan Ayahmu lagi sakit dan tidak bisa bekerja. Ibu mohon sama kamu untuk bekerja setelah pulang sekolah. Karena uang hasil kerja ibu saja tidak cukup untuk biaya hidup keluarga ini nak…karena kita harus membayar SPP kamu dan Jeje supaya bisa ikut Ujian Nasional”
“Huft….” Keheningan menghampiri malam yang dihiasi hujan gerimis. Aku tau ayah pekerja buruh bangunan yang digaji per hari. Satu hari saja ayah tidak bekerja maka akan terjadi ketidak seimbangan keuangan dalam keluarga ini. Tapi kerja apa yang bisa orang berikan untuk anak ingusan seperti aku.
“Jo???” Tanya Ibu yang sontak membuatku terkejut. Aku tersenyum dan berkata...
“Seorang Ibu hanya boleh memerintahkan kepada anak bukan memohon seperti itu bu…baiklah, aku akan cari kerja mulai besok” jawabku diiringi senyuman yang kupikir bisa membuatnya tenang.
“Jojo memang anak Ibu yang paling baik” jawab ibu sambil masuk lagi kedalam rumah. Mudah-mudahan kata-kataku barusan bisa mengurangi beban pikiran ibu. Setelah Ibu masuk, aku kembali memikirkan masalah yang sedang kuhadapi sekarang ini. Di zaman seperti ini, pekerjaan apa yang cocok untukku. Akhirnya aku menemukan solusinya. Untuk sementara waktu, aku harus mengamen. Mungkin, gitar butut hadiah dari Doni bisa kupakai untuk mengamen.
000
Teriknya siang itu…
Huh…pulang sekolah aku harus mengamen. Beban hidup yang sangat berat namun harus kujalani. Ini kah yang dinamakan takdir. Oh, tuhan begitu tidak adil pada hambanya. Seusai makan siang yang ditemani lauk khas yaitu tempe goreng, aku beranjak pergi membawa gitar. Kucoba dengan mulai mengamen ditempat-tempat kecil seperti rumah makan yang berada di emperan kota hingga mengamen di lampu merah yang lebih ramai. Bermodalkan suara dan permainan gitar yang terbilang pas-pasan, aku terus mengamen. Hingga kuhampiri salah satu mobil mewah yang berada dibarisan paling depan saat lampu merah. Aku bernyayi lagu yang sedang hit saat ini. Kudengar tawa besar dari dalam mobil namun aku tak bisa melihat wajah mereka karena tertutupkan kaca jendela mobil. Aku berusaha tak perduli. Kaca itupun perlahan terbuka diiringi tawa khas yang sepertinya biasa kudengar. Ternyata mereka Baron, Rian dan Dani. Mereka adalah teman sekelasku yang terkenal kaya dan bandel. Mereka terus menertawakanku dan memotret aku dengan handphone canggih yang mereka punyai.
“Dasar gembel pemalas, hahahahaha” begitu katanya sambil menyelipkan duit disaku bajuku.
Aku berlari meninggalkan mereka. Aku terus berlari mengikuti kemana kaki ingin bertuju. Rasa maluku pada mereka terus terbanyangkan. Kepala ini terus dipusingkan oleh masalah yang terus bertambah. Pasti genk anak-anak bandel itu akan menyebarkarkan berita yang tidak-tidak tentang diriku. Kulihat hari sudah mulai sore. Sebaiknya aku pulang.
Sesampainya dirumah, kulihat Ayah pulang dari berobat. Wajahnya yang memelas membuatku tidak tega untuk bercerita apa yang barusan kualami. Aku langsung menghampiri Ayah dan memijiti tubuhnya. Ayah hanya tersenyum padaku.
“Habis dari mana kamu Jo?” Tanya Ayah dengan suara yang sedikit bergetar.
“Habis dari mengamen yah” Jawabku singkat seolah tidak ingin memperpanjang pembicaraan tentang mengamen.
 Ayah hanya mengangguk lalu memejamkan matanya. Mungkin Ayah sedang sangat lelah. Tuhan, berikan kesembuhan pada ayahku. Agar beliau bisa bekerja seperti sedia kala.
000

Jam 6.45 pagi…
“Jo, kok kamu belum siap-siap untuk pergi kesekolah???” Tanya ibu mengawali pagi ini. Aku bingung mesti menjawab apa.
“Aku malu bu”
“Malu kenapa Jo?”
“Aku malu buk, aku diejek pengamenlah, aku diejek gembelah, aku diejek macam-macam bu”
Ibuku hanya terdiam dan pergi setelah mendengar keluhannku. Entah apa yang sedang ibu pikirkan saat ini. Salahkah aku mengungkapkan semua itu. Yang jelas aku tidak bermaksud untuk menyakitimu bu. Kuambil gitar ku yang terpajang ria di ruang tamu. Kulangkahkan kaki ini keluar.
“Mau kemana Jo?” Tanya Ibu dari sisi belakang.
“Mau mengamen bu” Jawabku seraya meninggalkan Ibu.
Hari ini aku mengamen seperti biasanya. Tapi aku mengamen ditempat yang berbeda dari kemaren karena aku takut bertemu teman-temanku seperti kemaren. Setelah lama mengamen aku duduk dibawah pohon dekat taman untuk beristirahat sejenak. Kulihati orang-orang yang beralu lalang ditaman itu. Rata-rata diantara mereka adalah orang-orang kantoran yang baru berangkat kerja. Sepertinya hidup mereka begitu ringan dan tanpa beban.
“Jojo..”suara seorang wanita yang tiba-tiba terdengar ditelinga.
“Ya…” aku melirik kebelakang. Ternyata beliau adalah Ibu Sally, walikelasku yang baik.
“Kenapa kamu tidak sekolah hari ini jo?”
“Ada urusan keluarga bu”
“Urusan apa, kamu bohong ya jo, karena ibu dengar dari teman-temanmu bahwa kamu kerja jadi pengamen”
“Sebenarnya aku malu bu karena aku selalu diejek  sama teman-teman, mereka selalu mentertawakanku karena aku pengamen bu”
“Sudahlah jo, kata-kata mereka jangan diambil hati. Belum tentu mereka lebih baik dari kamu. Ibu juga salut sama kamu mau bekerja membantu orang tua. Jarang loh ada anak seperti kamu. Ibu dengar ayah kamu sakit ya jo, bagaimana keadaannya?”
“Alhamdulillah…sudah mulai membaik bu”
“Syukurlah kalau begitu, ibu pergi dulu ya jo. Ada urusan. Jangan lupa mulai besok kamu sekolah lagi dan jangan perdulikan kata mereka”
Aku hanya mengangguk tanda setuju. Aku jadi teringat kembali pada Ayah dirumah. Tak hentinya aku memohon pada yang Esa untuk segera memberikan kesembuhan pada Ayahku.
000
Pagi yang indah dan penuh kejutan…
“Ayah sudah sembuh?” tanyaku saat melihat ayah yang siap-siap bekerja lagi sebagai buruh disebuah pabrik.
“Iya Jo, mulai sekarang kamu tidak usah mengamen lagi” Ayah berkata dengan wajah yang gembira. Aku tersenyum dan siap berangkat sekolah pagi ini.

BY ; UMAIRAH TIFFANY
XII IPA 2



Si Penyendiri

Aku anak yang penyendiri dan tinggal diduniaku sendiri. Aku anak yang banyak mempunyai problematika kehidupan. Aku anak bandel yang selalu bikin masalah dimanapun aku berada. Aku tidak punya sahabat, bahkan teman sekalipun. Aku anak orang kaya tidak kaya kasih. Dan aku, anak perempuan yang sangat takut sama badut. Itulah aku “si Penyendiri” yang hobi berdiam diri dibelakang Aula. Kenapa aku begini? Yang jelas banyak faktor, banyak alasan, dan banyak cerita. Si penyendiri akan memulai hari ini seperti biasanya.
Hari ini disekolah sama seperti biasanya dan seperti biasanya pula aku sudah duduk dikursi pojok paling belakang. Aku duduk sendiri. Tidak ada teman yang ingin duduk denganku. Aku tidak tau apa yang telah dipikirkan mereka sehingga mereka tidak mau duduk denganku. Aku rasa mereka tidak punya alas an untuk tidak mau duduk dengankku. Tapi kenyataannya, aku selalu sendiri . Aku tidak ambil perduli karena kupikir, tanpa mereka  juga pasti aku bisa menjalani sekolah ini sampai tamat. Kulihat guru Fisika masuk dengan gagahnya. Pasti dulu guruku tidak penyendiri seperti aku, makanya dia bisa sukses. Aku terlalu pesimis. Diam-diam aku selalu mengagumi guruku yang buntal. Tapi sepertinya dia tidak pernah menganggap aku ada dikelas ini. Nilai raportku selalu standar. Entah darimana ia bisa dapatkan nilai-nilaiku pada setiap bab karena aku sering bolos dan menyendiri bibelakang aula.

“teeeeeet….teeeeeeet…..teeeet…..”
Bel sekolah yang selalu kunanti. Aku berjalan keluar kelas sambil menunduk. Kudengar celotehan orang-orang yang aku lewati. Mereka melihatku sinis dan berkata “lihat tuh si Penyendiri”. Mereka orang-orang yang baik karena hanya selalu berkata dan tidak mengerjaiku. Surgaku sudah kutemukan. Dibelakang aula yang berhadapan dengan hutan, aku duduk dan mulai menyendiri. Aku nikmati udara segar itu dalam teduhnya pepohonan sekitar. Duniaku hidup kembali. Jika aku tamat dari sekolah ini, aku pasti akan merindukan tempat ini. Terkadang aku juga bingung, kenapa aku memilih sekolah negeri sekumuh ini?? Karena aku yakin, orang tuaku pasti mampu membiayaiku untuk masuk kesekolah yang jauh lebih baik dari sekolah ini. Kudengar samar bel tanda masuk bunyi kembali. Tapi aku enggan kembali dan masih harus ingin tetap disini. Sekarang pelajaran bahasa Indonesia yang kubenci. Aku benci gurunya karena selalu menjadikan aku sebagai siswa ejekan. Pemerintah salah besar telah memilihnya lolos sebagai guru teladan karena ia tidak punya panggilan jiwa untuk menjadi seorang guru. Ia cocoknya jadi seorang pelawak jalanan yang kenyang dengan lelucon. Kuraba saku seragam putih abu-abu. Tidak ada  permen karet yang biasanya melengkapi suasana si Penyendiri. Ya sudahlah, Aku terus diam dalam keheningan. Dan tertidur untuk beberapa saat. Tak terasa, ketika aku bangun. Sekolah sudah sepi dan tak ada manusia satupun. Gerimis mulai turun pada sore itu. Ternyata aku ketiduran sampai sore. Aku balik kekelas untuk mengambil tasku yang tertinggal. Kuhampiri mejaku yang sudah ada kertas bertulis. Kertas itu bertuliskan.

Jangan terlalu sering belet,
barusan guru bahasa Indonesia mencarimu,
dan dia memintamu untuk menemuinya!


Aku bingung karena untuk pertama kalinya guru bahasa Indonesia mencariku. Aku tidak perduli, pasti ia ingin menjadikanku sebagai bahan ejekannya lagi. Aku lelah dan seperti ingin bermimpi selamanya. Kutarik tas untuk berangkat ke rumahku yang tidak jauh berbeda dari neraka.
Dari luar orang pasti sudah terpesona dengan rumahku yang seperti istana. Tapi orang-orang akan tidak menginginkan dalamnya karena sering terjadi kerusuhan. Aku mulai memasuki ruang tamu. Seperti biasanya, aku sudah mendengar lagu pertengkaran ayah dan ibuku. Mereka memang sering bertengkar dan sudah mengajukan cerai ke pengadilan. Tema dari pertengkaran mereka tidak menentu, terkadang kudengar tentang masalah mengurus anak yang tidak becus, penghasilan ibu yang lebih tinggi dari ayah, bahkan terkadang mereka saling mencaci maki pasangan selingkuhan mereka masing-masing. Sungguh menarik. Aku menaiki tangga dan kulihat abangku keluar dari kamar bersama pacarnya. Pacarnya tersenyum sipu padaku. Aku tidak membalas senyuman itu karena aku tidak tau apa maksudnya. Aku berjalan lurus kekamarku namun sebelumnya aku melewati kamar abangku yang sangat kukagumi. Kulihat pintunya terbuka. Kumasuki dan dia sedang asyik bermain komputer. Sepertinya dia sedang mengerjakan tugas kuliah. Dia abangku yang paling sempurna. Dia sangat berbeda. Dia kuanggap segalanya. Aku duduk diatas tempat tidurnya sambil melihat abangku yang begitu serius. Sikapnya yang dewasa membuatku sangat mengagumi dan ingin seperti dirinya. Cuman dia orang satu-satunya yang normal dirumah ini.
“Bagaimana dengan sekolahmu?? Kenapa baru pulang??” dia bertanya disela-sela mengetik keyboard.
“ Hari ini terasa biasa saja karena aku belum punya teman”jawabku sambil berbaring ditempat.
Aku menerawang langit-langit kamar dan berkata
“aku lelah kak atas semua kehidupan ini”
“tapi setidaknya kamu masih punya keluarga dek…! Jangan mengeluh begitu, Tuhan tidak suka” jawabnya seperti sediakala.
Kelurga ini terlihat tidak seperti keluarga. Keluarga ini berantakan. Dengan apa aku harus memperbaikinya. Tidak adakah kesempatan untuk memperbaiki keluarga ini. Aku terlelap dikamar abangku. Dan terbangun saat ia menyuruhku makan malam. Makan malam juga seperti biasanya, selalu berdua. Terkadang bertiga bersama pembantu rumahku yang sudah sangat akrab dengan abangku.
000
Hari ini sekolah dimulai dengan pelajaran bahasa Indonesia. Aku tidak mau masuk pelajaran itu. Aku berjalan kebelakang aula. Sendiri aku disitu. Bertemankan alam yang terasa begitu tenang. Menyentuh aku untuk berimajinasi. Aku duduk dikursi itu. Kubuka tasku untuk mengambil permen karetku. Kulihat ada bungkusan kado. Dan terselip surat. Kubuka surat itu.

Saat 17 lilin itu kau tiup
jadilah kamu dalam kebahagiaan yang kau cari
lupakan sejenak dalam hari surammu
Suatu saat nanti,
Keindahan itu akan turun dengan sendirinya
Ingatlah…
Jangan seperti mereka-mereka yang kau lihat
Jadikan saja itu kenangan keluarga
Dan temukan keistimewahan dirimu

By : Rony



Aku benar-benar parah. Hari ulang tahunku saja aku bisa lupa. Kubuka kado itu perlahan. Ternyata sebuah buku diary yang indah. Yang dilengkapi dengan gembok agar orang tidak bisa membacanya. Aku tersenyum, karena aku tidak suka menulis.
“kenapa kamu ada disini?”Tanya suara lelaki yang sontak membuatku terkejut.
Aku menoleh kebelakang dan kulihat laki-laki muda seumuran dengan abangku. Mungkin dia siswa baru yang tidak tahu bahwa aku ini si penyendiri. Aku hanya diam dan kembali melihati buku diary yang baru saja menjadi milikku.
“boleh saya duduk??” Tanya lelaki itu lagi.
Aku mengangguk. Lelaki itu pun duduk disampingku. Aku hanya memandang sekitar. Lama-lama aku risih dengan keberadaannya karena menggangu ketenanganku.
“sebaiknya kamu masuk kelas, dan jadilah seperti murid kebanyakan”kataku singkat.
Ia tersenyum dan bertanya.
“kamu sendiri kenapa ada disini?”
“aku benci pelajaran bahasa Indonesia”
“kenapa?”tanyanya lagi.
“aku tidak suka gurunya”
“kena..” “bukan urunsanmu” jawabku memotong pembicaraannya.
Lagi-lagi dia tersenyum seperti ada yang lucu.
“ya jelas donk jadi urusanku…aku adalah guru bahasa Indonesiamu yang baru”
Hal itu sontak membuatku terkejut dan sangat-sangat terkejut. Aku memandanginya. Sepertinya aku sedang melakukan dosa besar.
“kenapa??bapak terlihat seperti siswa baru yang tampan ya..hahaha”sambungnya lagi. Aku hanya diam dan terus memandangi buku diaryku. Menunduk. Kami saling diam. Bapak beranjak dari tempat dudukku dan sebelumnya berkata.
“pertemuan berikutnya, kamu jangan bolos lagi. Oh ya, buku diarynya jangan hanya dipandangi saja, tapi tulislah sesuatu”guruku pun beranjak pergi lalu menoleh lagi “mulai sekarang kita berteman okey”
Aku memandanginya dengan tampang dingin.
Dihari ulang tahunku ini aku mendapatkan kejutan. Hari ini tidak biasa. Akan kutulis semua kisah ini untuk memulai diaryku.
Aku membuka-buka tas dan mencari pulpen. Rasanya dulu aku pernah punya pulpen. Tapi kenapa saat kucari pulpennya tidak ada. Aku sadari beberapa bulan terakhir ini aku tidak pernah mencatat.
“astaga…!!!”aku terkejut saat ada yang menggeliti pinggangku dengan suatu benda.
“hey penyendiri, kamu butuh ini kan?”katanya menyodorkan pulpen.
Dia lagi, dia lagi, dia lagi. Guru baru yang menyebalkan belum pergi juga. Aku diam dan tak mengambil pulpennya.
“knapa??pulpennya terlalu mahal ya untuk digunakan??saya masih punya stok pulpen kelas siswa kok…ini kan?”katanya sambil menunjukkan pulpen PILOT hitam.
Aku terus diam dan seolah tak ada yang bicara.
“atau kamu butuh uang ya untuk pergi ke THT mungkin?”katanya sambil tersenyum.
Aku menatap guruku dengan pandangan yang sangat tajam. Dia melihatku sambil tersenyum.
“mata kamu indah ya…pasti ibumu cantik??”
Aku beranjak dari tempat duduk. Dan langsung pergi. Kutinggalkan guruku.
000


27 september 2010
Dear diary
Aku bingung ingin berkata apa??
Ini kali pertama aku menulis diary…
Ini semua untuk menghargai kado pemberian kakakku tercinta…
Yang jelas dari hari ini,
Aku agak sedikit kesal dengan guru baruku, dia telah mengganggu ketenangan jiwa belakang aula…



-Si penyendiri-


Kututup diary itu,…
Aku berbaring ditempat tidur dan merasakan ketenangan. Dunia ini begitu unik. Tak pernah tahu apa yang akan Tuhan berikan padaku. Yang jelas aku menjalani apa yang telah Tuhan berikan.

to be continue...



Catatan Facebook tanggal 28 september 2010 yang penuh makna :D

Pontianak, 28 september 2010
Dear : RIS :-*

Tuhan,...Aku punya perjanjian pada hatiku dulu bahwa aku tak boleh mencintai seseorang. Perjanjian itu aku langgar sekarang. Silahkan kau hukum diriku...Silahkan hukum hatiku dengan keadaan yang membuatku sangat terhukum. Tuhan...Aku bingung..?Aku tak boleh jatuh cinta padanya...Tak boleh...Tak boleh jatuh cinta sama orang yang telah termiliki seseorang...Tuhan..Berapa kali kucoba hentikan rasa ini.?Jariku saja tak cukup untuk menghitungnya..Apa balasannya...Setumpuk rasa yang lebih dasyat membuat aku kian tersiksa. Tuhan..?Seperti ini saja aku senang.Ya, hanya seperti ini saja...Tak berani aku memintanya lebih karena aku tak mampu...Aku biarkan rasa ini terus berdiri...
RASA SENDIRI...

Hai manusia aneh..?
Ternyata aku MENCINTAIMU...Apa kau dengar aku..?
Hahai
Aku takut,takut MENCINTAIMU berubah jadi SANGAT MENCINTAIMU...
Manusia aneh.?Kau menyebalkan...Tapi kau sangat MENARIK...
Heheg,
SIAP!!!Aku akan jadi kakak yang baik untukmu...Aku akan selalu ingat itu...
Andai kau tau...Kau pasti akan mentertawakan...
"Hahahaha"
trus kau akan minta maaf padaku...
Manusia aneh.?Kau tak pernah salah dan tak perlu minta maaf...
Cukup diam disitu...
Cukup aku saja yang melihat perkembanganmu...
Aku akan terus munafik...!




Pada akhirnya...
Perasaan yang dulu tak cukup dan tak lebih dari dulu. Semuanya telah berakhir seiring berakhirnya pertemuan kita. Semua cerita, canda, tawa, kesal, dan senyummu telah tersimpan rapi dalam bagian special yang kuciptakan hanya untukmu. Aku percaya takdirku pada pertemuan kemarin . Aku percaya semua. Aku tulus bersahabat  denganmu. Benar-benar ingin sahabat dan butuh sahabat yang berbeda. Selamanya indah status ini. Terima kasih sahabat…tak bisa kuungkapkan…maaf aku tak bisa mengatakannya secara langsung. Suatu saat nanti kutemukan dirimu bahagia, izinkan aku titipkan semua cerita bahagia…                                                                                                                                                  
Saya tidak tahu harus sampai kapan berpura-pura mengilai seseorang...?
Yang jelas saya benar-benar gila karena seseorang lain, 
saya tidak mau banyak orang yang gila  ketika tahu bahwa saya cinta gila kepada orang itu...
sangat bangga dengan cinta ini...
begitu tulus, murni, dan suci...
sampai begini sakit pun tetap nikmat...
sampai begini pahit pun tetap manis...
tidak ada drama dan permainan disini...
yang ada hanya aku yang seperti ini...
tidak perduli dengan otak yang tak mau akui
yang penting hati tak pernah mati
untuk mencintai dia yang belum mati...




I love him breathless cause this hurt, but still stand sharp for never give up. I always love him with all my mess...




saya selalu ingat dengannya...



"setidaknya saya ingat bahwa dulu anda pernah cinta dengan saya"

Seseorang...

Saya tidak menengerti kenapa seseorang betah dihati untuk sebuah alasan. Saya tidak mengerti kenapa perih mudah menghampiri. Disini sunyi rindu ingin kembali, namun hanya bisa terawang lewat mimpi dan lihat dari mata hati. Tidak perlu susah untuk katakan sebuah kata bermakna, cukup begini sudah berarti, sangat menyentuh dalam sebuah harapan... Walaupun nanti tidak bisa jemput harapan...

Suatu ketika...

Suatu ketika aku punya keinginan...
untuk keluar dari tempat ini...
keluar dari kamar ini, rumah ini, berlalu menjauhi beranda dan melewati pagar disini...
itu keinginan yang selalu terimpikan
mimpi walaupun aku sedang tidak tidur...




kamu...kamu...kamu, saya mengagumimu :D

Add caption
Tidak tahu kenapa saya pilih pria ini diantara sekian banyak teman pria yang ingin saya tulis dalam blog ini. Yang saya tau sekarang ialah saya sangat mengagumi pria ini. Mulai dari prisnsip-prinsip kehidupan dia yang yah cukup unik hingga hal-hal sepele yang saya biasa lihat setiap harinya. Dia anak yang manis, lucu, supel, mudah bergaul, asyik, baik dan tanpa dia sadari dia terlalu mudah untuk dikagumi setiap wanita yang dikenalnya. Saya tidak tahu kenapa saya sangat penasaran ketika pertama kali melihat pria ini, didalam otak saya bertanya keras "seperti apa kamu sebenarny?" ternyata dia sesuai dugaan saya, dia serius dalam santai, dia dewasa dalam kanak, dan dia punya ambisi yang mungkin tidak semua orang tau itu. Dia sangat baik hati, sangat baik hati. Penyabar sudah pasti....jujur dan apa adanya, itu harga mati sebuah rasa kagum saya untuk dia :D


Mungkin kini saya tahu beberapa hal tentangnya...

"hai cinta, kau berbahaya"

23 April 2011

Ada yang menari dibilik hati
siapa dia yang masuk ke sini
disapa lari tapi tetap kemari
begitu cepat hari mendesah resah
ketika cinta mulai gelisah
"hai cinta, kau berbahaya"
katakan itu dalam hati
ketika pahit getir da duri-duri mulai terasa
cinta bernyanyi setiap masa
terus begitu tanpa henti
jika henti berarti mati

Umairah Tiffany dan Tri Bigrit Cleveresty



Catatan ini saya dedikasikan buat sahabat saya yang super kerdil, kagak numbuh-numbuh walaupun PT scott emulsion sudah tutup gara-gara gagal membuat product peninggi badan. Yups, bener..Tri Bigrit Cleveresty.  Disini saya sedang ingin meluapkan sekaligus sebagai ucapan rasa terima kasih saya yang teramat dalam sedalam kolam lele milik Pak Devi tetangga Bigrit... Huft  jadi inget deh pak Devi yang suka jadi iklan pas daku dan bigrit sedang memadu kasih dibawah pohon akasia milik ayah Bigrit. Kalau dia tau saya bikin catatan khusus buat dia..yah saya tidak tau ada berapa banyak bekas lipstik yang mendarat di wajah, kening, serta hal tersensitif lain...huuftt ..porno nih. wkwkwkwkwkw





Ya sudah..dari tadi saya kan ingin ucapkan terima kasih.. TERIMA KASIH banyak karena anda telah menemani saya beberapa minggu terakhir dengan alasan yang anda sudah pasti tau.. biasalah masalah berat badan SBY yang turun beberapa kilo. Upsss bukan, tapi soal 5 huruf. Terkadang saya bingung dengan bigrit, kenapa dia selalu ada cara untuk buat saya berpaling dari sekian banyak masalah yang menjadi PR rumah tangga kami(sebelumnya kami sudah melakukan pernikahan sirih terakbar di kalimantan dan sekitarnya). Huft...Tulisan saya kok rada formal gini yah..serasa nonton Bigrit lagi jadi petugas paskibra di SMA.


Bingung sih mau tulis apa..tapi banyak yang ingin saya tulis dan ingin pembaca tau tentang sosok bigrit yang  sangat ingin saya musnahkan setelah ia membaca tulisan saya karena ooohhh cara saya sangat sopan sebagai sahabatnya. :D

Saya ingin menceritakan tentang pertemuan singkat kami...okeh baiklah, semua ini berawal dari kami terlahir pada situasi malam yang sama , yaitu malam purnama tidak mau muncul karena kami akan lahir...owh tidak saya ngawur, cuman disini saya ingin lakukan aktivitas candaan persahabatan kami...menghujat. Bigrit walapun muka lebih imut dan badan lebih kecil daripada saya ini memiliki umur lebih tua juga daripada saya. :D sampai disini saya berpikir hebat...hebat juga perencanaan program kb setelah menikah yang dirancang ayah dan ibu saya, begitu pas dengan yang terjadwal...saya lebih muda daripda bigrit, jadinya saya bisa hujat dia, sebagai bom Dwi Ratnasaki yang tak kalah kuat dengan Bom hirosima...
owh tidak, bukan itu sejarahnya...sejarahnya ialah kami bertemu semasa kecil lalu kami dipisahkan namun sebenarnya kami sudah memiliki perjanjian sepasang kekasih cilik lalu ketika dewasa kami bertemu dan saling jatuh cinta, ohwww idak begiru pertemuan kami...benar-benar sinetron. ya sudah...

intinnya kami berteman semenjak SMP, lalu nyambung SMA, lalu agak tidak nyambung ke kuliah tapi karena cinta persahabatan kami begitu kuat. Semua tantangan sirna sudah sebelum sampai pada kami. :D

Ada banyak kisah yang saya lewati bersama bigrit dan dari semua kisah yang indah, semuanya adalah kisah dan hal yang terindah yang pernah saya lewati bersama Bigrit. Mulai dari pulang hujan-hujan sewaktu pulang les dari fokus, pulang hujan-hujan sewaktu pulang pramuka SMP, kemah waktu SMP, makan mie sagu mak Indah, jadi anggota PMR dan berpetualang bersama Kak Jay, masuk SMA sama-sama, pulang pergi sekolah sama-sama,uuuuuhhh banyak....hal yang paling update saya alami bersama bigrit adalah mengatasi rasa patah hati karena cinta. Wow...

terima kasih banyak bigrit, saya tidak tau apa jadinya saya jika tanpa anda yang membantu..terima kasih sudah mau jadi sahabat yang seimbang dengan saya, terima kasih :D
Bigrit ini orang yang paling setia sama kawan, sebenarnya sifat dia kurang lebih kali bagi dengan saya, hanya saja kita agak berbeda pada pembawaan karakter, maklum...kami punya style yang harus di judge orang bahwa itu ciri khas atau tidak khas dari kami :D Jadi mungkin karena inilah persahabatan kami bertahan hingga sekokoh tiang penyangga rumah bigrit yang mirip perumahan Chinese di Beijing... (*peace)

Bigrit adalah orang yang melihat saya dalam keadaan apapun untuk semua hal, dia melihat saya sedang tertawa, tersenyum hingga menangis seperti hari kemaren (huhuhu kagak tahan lihat muka bigrit yang masa depan suram). :D Dia orang menemani saya untuk melarikan hati saya seperti 104 putaran yang saya tempuh dengan perasaan dada sakit lalu berteriak lantang "Fadeeeeeeeel, jangan beginiiiiii", tiba-tiba anjing menggonggong dari belakang dan mengejar kami...lalu kami bersembunyi disemak-semak dan harus lari lagi karena melihat ada binatang kecil lain yang mematikan, sungguh malang hari kemaren semalang saya ditengah malam ini. Sungguh romantis namun berakhir tragis. Lalu Bigrit juga orang yang melihat saya makan roti Rp 3.500,- pada pagi hari (sepertinya yang ini sangat tidak penting) 

Bigrit pernah saya siksa dengan berbagai kondisi....Ibarat helm, Bigrit adalah Helm KYT yang berukuran paling kecil namun berharga sama dengan yang besar..tidak lupa harganya SANGAT MAHAL. Tahan banting dan tahan serana...(biasa Bigrit terkena serana tante jika kami sedang melewati batas persahabatan normal). Yang paling saya ingat, Bigrit orang yang ngaret..Jadi saya sering meninggalkannya pergi ke tempat bimbingan belajar sewaktu kelas 3 SMA. Bersama Bigrit juga kami tersesat sepi disebuah tempat pelatihan LPMP namun tak ada seorang pun yang membantu hingga kami temukan sendiri bagaimana cara keluar dari situ :D

Bigrit..saya rindu pada bibik tempat kita biasa mangkal sewaktu SMA. Mau tau tidak ? Dahulu bibik (sebut saja bibik X, biar terkesan kami sedang mengadakan pengakuan terlarang), lanjut...dahulu bibik x warung nya bagaikan pondok derita yang jika ditusuk dindingnya maka runtuh satu papan kadaluarsa, dan taukah kita ? bahwa warung bibik X yang dahulunya gubuk kini menjadi istana pertokoan, dari situ saya bisa tarik kesimpulan. Diangkatan kami dulu ada pria kriting bergelombang yang jika rambutnya terkena air tidak pernah basah bernama Talino Aritonang Pardamaian Rajaguguk itu. Pria ini terkenal sekali suka berhutang, lalu setiap Talino lapar dan butuh makan..Talino selalu berhutang pada bibik. Alhasil, hutang menumpuk dan bibik tidak pernah kata, buktinya setelah angkatan kami lulus, talino dan kami berpindah tempat mangkal..dan ya ampuuuuun, warung bibik semegah wajah bibik  sayang yang khas dengan goyangan dada bergetar jika sedang membuat pecal cabe 3 saja.

Betapa kami sangat tidak berpisah...
hingga pada suatu masa perbincaraan saya dan bigrit dalam candaan konyol kami, kami berkata dalam canda...

"Jika kita punya anak nanti, dan anak kita sepasang, maka sudilah kira nya untuk menjodohkan anak kita"


Keinginan Hatiku adalah RAHASIA ...

Orang itu selalu menari dalam pikiran
Bernyayi tentang rasa seperti ini
Aku kenapa begini panik karenanya ?
Seperti pengembara yang kehilangan peta
Hati pernah bilang tidak boleh ketawan oleh siapapun
Bagiku itu benar-benar sangat penting
Mungkin tidak mungkin untuk penting disini
Aku sebenarnya memikirkan apa?
Begitu pusing seperti lebah berputar
Dan disini sudah ketemu
Kenapa tidak lihat ada disini ?
Lalu bagaimana dengan cintaku ?
Orang yang terus kupikirkan
Hingga seperti gagak tua yang tidak bisa terbang lagi
Mungkin pemikiran hatiku bisa diketahui olehnya
Karena disini bodoh yang paling kuat
Aku sudah kehilangan barangku yang berharga
Hingga begini tegang tak suka rindu
Pemikiranku kacau demi orang itu
Lalu aku begini saja…
Berbeda bahagia dan perih namun terasa sama
Orang itu tidak boleh tahu dan lihat aku
Keinginan hatiku adalah rahasia

Aku mencintaimu dengan kesederhanaanku...



Aku mencintaimu dengan kesederhanaanku waktu itu. Aku merangkul cinta yang kau beri dengan penuh perih. Aku coba berontak untuk tak mau lagi berkecimpung disini. Alhasil, lihat aku sekarang…aku hancur terpuruk melihatmu, hingga aku sekarang tak mau melihatmu lagi. entah apa yang kupikir selama ini, apa yang kucari darimu selam ini… Tapi karena darimu aku tau sesuatu yang penting didunia ini. Aku tau cinta, aku tau kasih, dan aku tau arti sebuah wanita dimata pria. Setiap makluk punyai hak untuk mencinta. Begitu juga dengan aku. Tapi pertanyaanya mengapa aku tak boleh mencintaimu???perbedaaan bukan penghalang sebuah cinta untuk menyatu tapi justru perbedaanlah yang menayatukan segalanya. Sungguh indah tapi kenapa merasa pahit.  Seakan semua sulit terpahami. Menjamu segala imajinasi untuk sampai pada makna tersembunyi. Aku bisa melihat, aku bisa mebaca tentang sesuatu yang ingin aku tau. Tapi kenapa tak semua sesuatu yang kulihat dan kubaca itu boleh untuk memilikinya…sungguh aneh hidup ini. pada malam aneh aku masih bisa berkata aneh pada diriku. Karena itu kenyataan. Perihal fakta yang tak bisa kuubah layaknya takdir, itulah kenyataan. Meatap pun tak sanggup jika tak sesuai harapan. Semua yang tak ingin dirasa akan terasakan saat tak berdaya dalam ketepurukan seperti ini….

aku butuh waktu Ayah

Fany  : apakah aku sekarang sedang bersalah??
Xxxx : kamu tidak bersalah dan akan membuat kesalahan!!!
Fany : lalu…kesalahan apakah itu?
Xxxx : kesalahan yang tak pernah sama sekali tak akan kau temukan solusinya.
Fany : biarkan saja  aku begini karena aku ingin mencari senyuman,tawa, dan nekatku yang telah hilang.
Xxxx : smudah itu kau melupakan sesuatu. Apakah kau lupa pada dia. Satu-satunya orang yang merasakan kehadiranmu. Orang yang bisa mengerti kamu. Orang yang bisa membuat kau selalu tersenyum. Orang yang segalanya bagimu. Apakah kau tak ingin membuatnya tersenyum???
Fany : dia segalanya bagiku. Bahkan nyawa dan seluruh organ ini hanya untuk dia. Dia teman, sahabat, dan ayah baik untukku. Aku hanya punya ayah.
Xxxx : lalu,kenapa kau lakukan apa yang menurumu ayah akan marah padamu??
Fany : aku tidak tau apa alasannya.
Xxxx : kenapa kau menangis.??
Fany : aku takut ayah pergi dan tak kembali. Aku takut! Aku ingin mati sebelum ayah…aku tak ingin menangis selamanya.
Xxxx : kau sekarang sudah besar fany. Dia tak menginginkan kau seperti ini! kau pintar memahami hatinya tapi kenapa kau begitu….
Fany: aku juga tidak tau xxxx kenapa aku bisa begini??ini bukan mauku, mauku…..maunya semua dan maunya aku saling berpadu, bukan membentur seperti ini….pecah!!!!
Xxxx: sebenarnya kau perlu waktu untuk hadapi ini semua….
Fany: iya,aku memang perlu waktu dan Ayah….aku butuh Ayah!!!

X_X apa makna ?

X_X
tidak tau apa makna...
mata bisa seperti itu X_X
tidak tau apa makna... Mr. X terus bermakna....
tidak tau apa makna...kenapa begitu sakit ?
tidak tau apa makna ?bukan karena makna terlalu dalam 
X_X tidak butuh Z, R atau T...
cuman butuh sinar X untuk memecah hati agar melepas makna X disini ...
tidak tau apa makna ????

Sang Penduka yang menunggu bahagia

jiwa ini kuhabiskan satu masa
kubuat cerita pilu tengah malam
kurangkai dalam derita-derita rindu
untuk diilhami oleh sang pengilham
mau kah kau jadi aku ?
sang penduka yang menunggu bahagia
yang tertidur sepi dan hampir mati
terus mengibar bendera harapan
agar lepas dari jajahan waktu
menyudutkan mata melihat sang kenyataan
sama artinya membunuhku secara perlahan 

sebuah cinta yang tak termiliki ;D

Racuni sebuah hati dengan rasa begini...jika begini akan lebih baik, maka aku terus begini...tapi jika begini menjadikan aku terasa tak berarti, biarka saja...


Cahaya

Artist: Kris Dayanti
Dosakah aku bila dicintaimu
Bila jalinan hati kini menjeratku
Tapi haruskah diriku pasrah
Diriku mengalah

Memang cinta tiada bermata
Bisa ciptakan sedih juga bahagia
Aku kini terjerat karenanya
Susah lepaskan dia

Jalannya cinta nodai hati
Aku dicinta jalinan tiada pasti
Dan aku tak harus terkalahkan
Dan diriku terabaikan
Kuikuti cahaya hati

Oh...

seperti peri yang mati suri...

seperti peri yang mati suri
menjemput pergi menunggu kembali
terbaling sunyi dalam sendiri
berharap hati sudi kembali


wahai peri yang mati suri...
aku disini menanti 
walau perih disisi
tapi aku yakin duka bisa mati


#PeriSastrayangmerana

Confuse Moment

Yu Fany...aku binguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuung
kenapa semua jadi rumit begini ?
Yu Fany bisa bantu ?
ini tuh lebih sulit dari ujian Phonologi !!!!


akhir-akhir ini saya merasakan adanya permainan dalam perasaan saya...saya menyakiti saya dan tidak luput juga saya menyakiti orang lain.
bukannya satu orang saja Yu yang tersakiti tapi banyak....




saya bingung Yu...apakah perbedaan antara MENGAGUMI dan MENYUKAI ???
tipis sekali kan Yu...setipis ladang harapan untuk saya bernafas sekarang.
saya kehilangan arah, saya kehilangan tujuan...kemana saya harus memanah jitu untuk sebuah harapan pasti ?
saya tak bergantung namun seperti bergantung...
saya takluk dengan permainan lelah, bisu, dan bertahan...
saya luput dalam kondisi semu.
saya tidak suka tapi saya harus lihat...
saya suka tapi saya tidak boleh punya...
saya egois tapi saya tidak mau egois.
S.A.K.I.T


Yu Fany...sebenarnya saya suka atau kagum ya sama pria yang bernama Yosar ?
Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn.....
saya bingung memastikan...
saya jujur bahwa saya sangat mengagumi prinsip-prinsip dia yang unik, tapi tuh kenapa saya suka lihat namanya di Inbok, saya suka lihat matanya kalau lagi bercanda atau bertatap serius untuk beberapa detik, dan saya paling suka jika dia menghargai apapun saya dengan caranya...itu hal yang paling saya suka. kalaupun iya ...saya hanya SUKA...suka melihat Yosar yang asyik.


saya tidak mengerti Yu ?
ada pria di sana yang sangat saya cintai...saya tak mau menyakiti pria itu dan saya sangat suka, sayang dan bahkan sangat cinta dengan pria itu...saya sangat menyerah dengan keadaan. Saya merasa ada banyak wanita yang lebih pantas daripada saya untuk dia cintai dan miliki....SAYA MERASA SAYA TIDAK PANTAS YU FANY,... dan kenapa saya memilih keadaan seperti ini ? kenapa ?itu karena saya cinta...segala hal terasa kecil seketika Yu...saya tidak mau dia mengerti saya! tidak mau..entah kenapa ? saya merasa saya terlalu tidak punya cara untuk membuatnya bahagia ?


terkadang saya selalu menunggu...menunggunya untuk menyakiti saya agar saya membencinya lalu saya bisa pergi dengan sangat terpaksa...tapi belum jua ia lakukan itu. Semua masih terlalu indah untuk berlalu....dan saya merasa akan tiba waktu yang paling saya takutkan saat ini...


Namun Yu...ada perasaan lain yang kerap menghantui pikiran dengan cakaran rasa bersalah. Saya tidak menyangka bahwa ada seseorang lagi dari masa lalu saya yang mungkin "tersakiti" karena saya. Saya hanya ingin dia tau sesuatu... "saya ingin dia bahagia dengan siapapun nanti"...


begitu banyak orang yang kerap menyakiti dan disakiti oleh saya...pelik nan peluh bagai sebuah pahatan bersuban tuli...saya konyol...kenapa semua datang dengan waktu sempit yang tidak tepat. Ada yang kubenci dan ada yang kusuka..berantai tak terselesaikan.


sakit sekali Yu...aku melupakan sesuatu yang penting hanya karena ini. Kalau sudah begini saya bisa apa ?saya bingung Yu...


saya .... harus bagaimana ?????? MEMBISU RAGU DAN PENUH TANYA....