RSS

Himpitan hati kepadanya….


Siapa sangka anak bunda sekarang sudah besar?? Sudah bisa suka sama orang dan jatuh cinta beberapa kali. Apakah bunda tau itu??tidak….kenapa tidak? Karena bunda hanya selalu saja lihat anak bunda ini dari sisi luarnya saja. Bunda?? Aku melakukan apa yang kau lakukan. Aku yakin sekali bunda, bunda sudah lupa makanan kesukaanku seperti halnya aku juga melupakan itu. Bunda…semua itu tidak penting. Cinta kita bukan sebatas makanan kesukaan saja kan? Bunda… aku sangat merindukanmu, dari sisi yang sepertinya sekarang tidak pernah lagi aku rasakan itu. Bunda, bunda, bunda, andai semua ini bisa kulepaskan dihadapmu, dan itu mengartikan kita jadi orang yang paling dekat dan akrab didunia. Aku ingin bunda. Tetapi pada kenyataanya… tidak bisa… entah kenapa ya? Semua hal itu hanya dalam bayangku saja bunda. Bunda… aku ingin cerita tentang seseorang kepadamu, tentang seseorang yang seperti Ayah dimataku…dan aku jatuh cinta padanya. Tapi itu tidak bisa kulakukan padamu bunda… jauh dari lubuk hati ini, banyak yang ingin tertuang dan tertumpah, kembali lagi…kita sangat jauh bukan karena jarak, tapi karena perbedaan prinsip yang kita miliki. Tapi aku sangat senang telah memiliki bunda seperti mu. Senang ini tulus dan murni hingga aku tak ingin kau tau perasaan ini. Bunda… aku merindukan panggilan “nak…” darimu, bukan dari guru wanita pelajaran Fisika sewaktu SMP. Bunda…bisakah mengerti aku saat ini? Atau aku yang tidak pernah mengerti bunda? Bunda, jangan sekali-kali berpikir aku buruk dengan perkataan mereka karena  bundalah orang yang harus mempercayai aku ketika tidak ada yang mau percaya padaku. Jauh sebelumnya, aku lakukan itu untuk bunda… :D


0 komentar:

Posting Komentar