RSS

Kisah Marsuid, pemuda pantang menyerah...

Marsuid adalah seorang pemuda yang berjuang untuk tetap memegang status mahasiswa ditengah himpitan ekonomi keluarga yang serba kesulitan. Ia tinggal disebuah perkampungan terkecil yang masih tergolong kurang maju. Marsuid setiap harinya harus menempuh jalan yang berlobang-lobang selama satu jam dengan kondisi motor shocbeker depan rusak. Setiap hari dia harus bertarung dan memperhitungkan waktu secara akurat agar tidak terlambat sampai ke kampus. Dengan semua tantangan itu, Marsuid tidak lantas menyerah. Bahkan Marsuid membawa angin segar dan semangat belajar kepada teman-teman dikampusnya.

Marsuid selalu mendisiplikan diri dalam segala hal, terutama dalam soal waktu seperti tidak pernah terlambat sampai ke kampus. Minimal 30 menit sebelum kelas dimulai, ia sudah siap dibangku perkuliahan menjemput masa depan. Marsuid melihat harapannya disetiap keringat, tenaga, dan pikiran yang telah ia keluarkan untuk hidupnya.

Marsuid juga mengisi harinya untuk mengajar disebuah yayasan bersama milik rakyat yang dibayar sukarela. Ia sadar dan paham betul arti penting pendidikan buat anak-anak. Setiap pulang dari kampus, ia singgah di sekolah yang jaraknya 2 kg sebelum sampai rumah. Tak jarang baginya melewatka jadwal makan siang karena waktunya tak cukup untuk pulang dan makan dirumah. Dia harus manahan lapar hingga sampai dirumah setelah mengajar. Marsuid juga membantu Ayah dan Ibunya untuk bekerja disawah diwaktu libur. Tapi satu hal yang marsuid tidak pernah lakukan, marsuid tidak pernah mnegeluhkan perekonomian keluarga, masalah tempat belajar yang jauh atapun gaji yang begitu pas-pas kepada semua orang. Marsuid tegar dan percaya bahwa Tuhan akan memberi jalan atas semua yang telah dilakukannya selama ini. 

0 komentar:

Posting Komentar