Entah kenapa saya memulai postingan ini bercerita tentang Ibu
saya, padahal ini bukan hari ibu ataupun hari ulang tahun ibu saya. Akhir-akhir
ini saya sering memikirkan wejengan ibu saya karena terlalu banyak nya beliau
berceramah parah disetiap sisi tindankan saya. Disini, pada postingan ini ada
dua sesi yang akan saya gilas habis-habis...sisi mengagumkan Ibu saya dan sisi
Ibu yang sangat saya tidak sukai...
Pertama kita harus mulai menceritakan hal-hal baik...
Ibu saya adalah orang yang berhati lembut, melankolis dan
mudah sekali untuk menangis. Contohnya saya ketika kami secara tidak sengaja
pernah bersama menonton acara social transTV ‘jika aku menjadi’. Saya menonton
secara serius dan sangat menikmati kakak yang ada tv itu menangis karena haru setelah
memberikan hadiah, dalam hati dan pikiran saya.. “wah begitu ya model kalo
menangis, cantik sekali. Caranya mengelap ingus saja beda”. Ketika saya ingin
menyampaikan hasil pikiran saya itu kepada ibu dan berbalik karena posisi ibu
menonton kala itu dibelakang saya. EEEE BUSEEETTTT, Ibu saya telah menangis
sejadi-jadinya karena ikut terharu menyaksikan acara tersebut, ditambah matanya
yang sudah sembab karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.
“ya ampun mak, mamak nangis?”tanyaku pelan
‘iya kak, mamak terharu…nenek setua itu masih saja harus
bekerja keras” jawab ibu saya sambil mengelap ingus.
SROOOOOOTTTT
Saya pun tidak jadi menyumbangkan pikiran tadi karena ibu
sedang melewati masa haru…hal baik lain yang sampai sekarang saya tidak bisa
ikuti ialah ibu adalah orang terrajin didunia. Pakaian saya habis dicuci ibu
kalau lagi menginap di Pontianak, maklum…aku dan ibu jarang sekali bertemu
karena ibu bekerja sebagai guru diperbatasan Indonesia Malaysia dan aku kuliah
di Pontianak. Balik lagi, sangking rajinnya ibu sampai kolor yang dipakai
ayahku harus dibuka pagi itu karena ibu ingin mencucinya.
“sinik pak kolornya, mamak mau cuci mumpung masih
dipelantaran” dengan logat melayu kental ibuku kepada bapak.
Ayahku adalah suami yang penurut dan bijaksana dan menuruti
apa kata istri.
Ya begitulah tentang ibuku yang terkadang sangat asyik dan kadang-kadang banyak kesal juga
dibuatnya. Saya bercerita begini bukan ingin mengekspos ibu yang bagaimana,
hanya saja ingin menceritakan sisi beliau yang bisa mengerjakan banyak hal yang
saya mungkin sangat tidak menyanggupi. But actually I love her so much…
0 komentar:
Posting Komentar