PERNAH kah terbesit
ilustrasi sederhana yang mengundang makna dalam seperti judul artikel kali ini?
Seandainya jantung tak
berdetak lagi, pernahkah itu terbayang?
Apa yang akan terjadi
ketika jantung sudah tidak mampu lagi bekerja?
Ketika seluruh aliran
darah itu berhenti dan diikuti terhenti nya fungsi seluruh organ dalam maupun
luar tubuh.
Itulah yang dinamakan,
MATI.
Tak berdaya, tak
berjiwa dan pastilah MATI itu tak bernyawa.
Itulah sekilas yang bisa saya tulis
hanya untuk mengingatkan pada yang lupa tentang makna MATI untuk menjadi bukan
sebuah keterlambatan. Keterlambatan disini ialah bagaimana kamu menyikapi siapa
kamu dan bagaimana kamu akan membuat makna kejadian-kejadian dalam hidup
sebelum mati. Apa yang telah kamu lakukan untuk dirimu. Apakah kamu sesuai
dengan ekspetasi yang batin kamu inginkan? Bagaimana kamu berbuat untuk
orang-orang yang sudah dan pasti akan membahagiakanmu? Kamu dan saya adalah mungkin
orang-orang yang berjuang mentiadakan ‘keterlabatan’ untuk melakukan hal-hal
penting sebelum mati.
Cobalah meramalkan diri disuatu
malam. Dalam malam yang tenang setenang yang pernah ada, kamu memikirkan
darimana kamu berasal? Siapa orang tuamu? Siapa yang telah membuatmu menjadi
seperti sekarang? Dan kenapa kamu harus melakukan sesuatu untukmu dan untuknya?
Maka jawaban itu akan ditemukan dari kamu yang benar-benar menemukan kemana
jiwamu akan bergairah.
Make a change guys. Time
will tell you all how to growing old.
This article dedicated for #parents